Gambar Dan Penjelasan Rumah Adat Jambi

Rumah kajang leko adalah rumah adat dari provinsi jambi, jambi sendiri merupakan salah satu provinsi diIndonesia yang letaknya berada di pulau sumatera.
Suku yang mendiami rumah adat kajang leko ialah suku batim, suku ini merupakan suku yang sangat memperhatikan adat istiadat yang diwarisi oleh nenek moyang mereka.

Bahkan peninggalan rumah kajang leko dapat kita nikmati keindahannya hingga saat ini dan tentunya masih dipergunakan sebagai Identitas dari provinsi tersebut juga sebagai tempat tinggal suku batim.

Bentuk dari rumah Kajang leko adalah persegi panjang dengan ukuran berdiameter 12x9 m. Selain itu, konsep dari rumah adat tersebut merupakan arsiektur dari marga suku bathim itu sendiri. 

Sama halnya dengan rumah adat dari provinsi lainnya, Rumah adat kajang leko memiliki karakteristik atau ciri khas bangunan yang berbeda dari rumah adat lainnya.

Ciri Khas Rumah Adat Jambi

Rumah adat jambi
Rumah adat jambi
Selain konstruksi rumah berbentuk persegi panjang, bangunan ini berdiri dengan ditopang tiang yang berjumlah 30 dan berukuran besar. 24 tiang merupakan tiang utama dan sisanya lagi merupakan tiang pelamban.

Adapun ciri-ciri rumah adat jambi sebagai berikut :

Bubungan atau atap

Bubungan atau atap dari rumah ini dikenal dengan nama lipat kajang atau potong jerabah, namun sering juga dikeal dengan sebutan Gajah mabuk.

Nama tersebut diambi dari pembuat rumah ini yang konon katanya, ia sedang mabuk asmara dengan salah satu wanita, namun tidak direstui oleh orang tuanya.

Secara teknis, atap rumah kajang leko ini terbuat dari injuk atau mengkuang. Sama seperti atap ruah lainnya yang tersebut dari injuk, mula mula injuknya dibuat dengan cara dianyam dan dilipat menjadi 2 bagian yang siap untuk diaplikasikan sebagai atap.

Tiang rumah kajang leko

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ruah kajang leko ini uumnya memiliki tiang yang berjumlah 30, Tiang tersebut terdiri dari6 tiang palamban serta 24 tiang utama.

Tiang-tiang utama ini tersusun dari 4 formasi yang maing masing tersusun dari 6 tiang, masing-masing panjang tiang tersebut berdiameter 4,25 m.

Lantai rumah kajang leko

Pada dasarnya, rumah adat ini memiliki lantai yang bertingkat.

Pada tingkatan pertama rumah kajang leko ini disebut dengan nama lantai utaa, lantai ini berada pada rung balik melintang dan cenderung tidak untuk ditempati oleh sembarang orang terutama saat upacara adat.

Sedangkan tingkatan lantai lainnya dikenal dengan nama lantai biasa, letaknya sendiri berada dibagian ruang geho, ruang tamu biasa dan palaban.

Kasau bentuk

Bagian ini merupakan atap dari rumah kajang leko yang letaknya berada dibagian paling atas dan berada dibagian depan dan belakang atap rumah tersebut.

Jika diperhatikan dengan seksama, Basau bentuk ini bentuknya cenderung miring dan uniknya berfungsi untuk mencegah air agar tidak asuk kedalam rumah, terutama disaat musi penghujan.

Kasau bentuk ini dibuat dengan panjang 60cm serta lebarnya dibut dengan tergantung dari panjang rumah tersebut.

Masinding

Masinding ini merupakan bagian rumah berupa dinding, dan dinding tersebut umumnya umumnya terbuat dari papan.

Seperti rumah pada umumnya, dinding rumah kajang leko juga dilengkapi dengan pintu. Uniknya, suku  masinding hanya mengenal 3 macam pintu dan diaplikasikan dalam rumah kajang leko ini.

Macam macam pintu tersebut ialah pintu Masinding, pintu tegak, dan pintu melintang. Masing-masing bentuk rumah tersebut memiliki karakternya sendiri dan cenderung beda satu sama lainnya.

Tabar layar

Sama hanya seperti yang diatas, bagia ruah yang satu ini juga berfungsi sebagai dinding. Namun bedanya dengan masindang, tabar layar ini selain berfungsi sebagai dinding, ia juga berfungsi sebgagai penutup rumah dibagian atas sekaligus untuk terhindar dari rembesan hujan dibagian atas secara langsung yang memasuki bagian bagian tertentu dari rumah adat tersebut.

Macam Macam Bagian Rumah Adat Jambi

Contoh gambar rumah adat jambi
Contoh gambar rumah adat jambi
Sama seperti rumah adat aceh dan rumah-rumah pada umumnya, rumah adat kajang leko dari provinsi jambi juga memiliki ruang yang masing-masing ruangnya memiliki fungsi yang berbeda.

Setiap ruangan memiliki fungsi dan makna yang berbeda, pada dasarnya sumah adat jambi ini memiliki ruang yang berjumlah 8 bagian.

Macam-macam bagian ruang tersebut terdiri dari :

Ruang masinding

Ruang masinding ini merupakan bagian rumah yang berada dibagian depan dan berfungsi sebagai menerima tamu dan semacamnya.

Secara tekni dan musyawarah adat, ruangan ini digunakan untuk menerima tamu atau orang biasa saja. Uniknya hanya laki-laki saja yang ditempatkan pada ruang tersebut.

Ruang tengah

Sama seperti namanya, ruang tengah ini berada dibagian paling tengah pada bangunan rumah adat tersebut.

Antara ruang tengah dan ruang masinding ini umumnya tidak menggunakan dinding. Berbeda dengan rumah masinding, bagian rumah adat yang satu ini berfungsi untuk menerima tamu perempuan saja, terutama saat upacara adat.

Ruang geho

Ruangan yang satu ini berada dibagian kiri rumah dan memiliki arah yang memanjang. Didalam ruangan tersebut terdapat dapur, ruang tempat air dan juga berfungsi sebagai storage lainnya.

Pelamban

Sama seperti ruang gaho, palamban ini merupakan bagian bagunan yang letaknya berada dibagian kiri bangunan induk. 

Secara teknis, rumah tersebut terbuat dari beberapa bilah bamboo yang diawetkan, lalu bamboo tersebut dipasang dengan jarak tertentu untuk mempermudah air mengalir dibawah bamboo tersebut.

Ruang balik menahan

Ruang balik Manahan ini merupakan bagian rumah dalam yang terdiri dari beberapa ruang seperti ruang makan, dan ruang tidur orang tua dan anak gadis.

Ruang balik melintang

Ruang balik melintang ini berada dibagian kanan bangunan dan senderung menghadap kearak ruang tengah dan ruang masindang. Umumnya bagian ruang yang satu ini memiliki ukurang yang berdimeter 2x9 meter.

Selain itu, ruang balik melintang ini sengaja dibuat lebih tinggi dari bagian ruang lainnya karena dianggap sebagai ruang utama. Namun ruangan ini tidak untuk dimasuki oleh sebarang orang, hanya pribumilah yang dapat mengakses ruang tersebut.

Ruang peteh

Ruang peteh ini juga disebut debagai ruang atas yang tentunya berada dibagian atas rumah adat tersebut. Umumnya ruang tersebut berfungsi sebagai plafon yang membatasi antara atap dan bagian bawah ruangan.

Pada dasarnya peteh ini berfungi sebagai gudang yang digunakan untuk menyimpan barang.

Ruang bauman

Ruang bauman juga disebut sebagai ruang bawah yang letaknya berada dibagian bawah dan umumnya tidah berlantai dan tidak berdinding.

Ruangan tersebut digunakan untuk memasak dan menyimpan disaat ada pesta dan acara keluarga lainnya.

Keunikan Rumah Adat Jambi

Keunikan Rumah Adat Jambi
Rumah adat krong bade
Rumah kajang leko ini memiliki gaya yang sekilas sama seperti rumah adat lainnya dari berbagai provinsi di Indonesia yang umumnya berupa rumah panggung.

Uniknya rumah aday yang satu ini sengaja dibut lebih tingi sehingga sangat berguna disaat terjadi banjir di daerah tersebut.

Selain itu, terdapat keunikan yang membutnya terlihat berbeda dari rumah adat lainnya seperti halnya pada Ornamen dan susunan antara rumah yang satu dengan rumah lainnya.
Baca juga : Rumah adat aceh

Ornamen khas dengan beragam motif

Seperti yang dapat kita lihat hingga sekarang, ornament atau hiasan dan ukiran rumah adat jambi sangatlah cantik, siri khas dari motif yang digunakan sebagai ornamen rumah adat kajang leko ialah flora dan fauna.

Ukiran flora dibuat dengan bertujuan untuk menujukan bahwa di provinsi jambi terdapat banyak tumbuhan yang tumbuh dengan subur. Motif flora yang digunakan antaranya tumpuk manggis, bungo lanjung, dan bungo jeruk. Motif-motif tersebut bisanya diukir dibagian depan dan bagian masindung bagian rumah tersebut.

Selain itu, motif flora tersebut dapat melambangkan bahwa pentingnya hutan dalam kehidupan masyarakat jambi

Sedangkan motif fauna biasanya digunakan dibagian bendul gaho dengan motif hewan seperti ikan, yang merupakan lambing bahwa sebagia besar masyarakat jambi merupakan nelayan.

Susunan rumah yang satu dengan rumah lainnya

Rumah adat kajang leko ini umumnya dibuat dlam satu komplek dan tersususn memanjang antara rumah adat yang satu dengan rumah lainnya.

Selain itu, rumah-rumah adat tersebut dibuat saling berhadapat dengan jarak sekitar 2 meter dari masing masing rumah.

Ada satu hal yang unik, disetiap belakang rumah tersebut trdapat sebuah bagunan yang ukurannya tidak terlalu besar dan dikhususkan sebagai penyimpanan padi. Bangunan tersebut biasanya disebut dengan nama bilik atau lumbung.

Demikianlah informari terkait rumah adat jambi yang dapat saya ulas dan bagikan kepada anda, semoga dengan diterbitkannya artikel ini dapat menambah wawasana anda terkait keanekaragaman budaya diIndonesai.
Lihat juga : Gambar rumah adat
Terimaakash dan semoga bermanfaat

Posting Komentar

0 Komentar